iklan 1

Klik iklan ini unk donasi blog ini

Home » » SEKILAS TENTANG AMARASI BARAT DAN KERAJAAN AMARASI

SEKILAS TENTANG AMARASI BARAT DAN KERAJAAN AMARASI


Kecamatan Amarasi Barat yang merupakan wilayah dari Kabupaten Kupang,Propinsi NTT, dengan luas wilayah 246,85 km² yang terdiri dari 1 kelurahan dan 7 desa, yaitu Kelurahan Teunbaun, Desa Soba, Desa Niukbaun, Desa Nekbaun, Desa Merbaun, Desa Erbaun, Desa Toobaun dan Desa Tunbaun dengan ibukota di Baun, dengan batas wilayah : 
- Sebelah Utara : Kecamatan Kupang Tengah
- Sebelah Selatan : Laut Timor
- Sebelah Barat : Kecamatan Nekamese
- Sebelah Timur : Kecamatan Amarasi Selatan
Karakteristik wilayah Kecamatan Amarasi Barat bertopografi berbukit-bukit bahkan pegunungan, hanya sebagian kecil yang datar dan sebagian besar adalah lahan kering dengan luas mencapai 14.283 ha, pekarangan 231 ha, tegalan 2.152 ha, ladang/huma 1.205 ha dan lain-lain 10.695 ha dengan lahan basah hanya 30 ha dan tadah hujan 15 ha. Pusat Pemerintahannya di Baun, terletak 25 km arah selatan Kota Kupang, dapat ditempuh dengan kendaraan selama 30 menit.

Produk unggulannya adalah Ternak Sapi, Pisang dan Kelapa. Sejak lama Amarasi sudah terkenal dengan Paronisasi/Penggemukan sapi, ini semua berkat jasa Raja H.A. Koroh, yang memberikan motivasi dan bimbingan kepada masyarakat Amarasi untuk menjadikan usaha ternak sapi ini menjadi mata pencaharian yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di dukung oleh ketersediaan lahan dan pakan ternak yang melimpah maka jadilah Amarasi sebagai salah satu lumbung ternak di kawasan timur indonesia. Selain ternak sapi, komoditi pisang dan kelapa juga menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Amarasi, bahkan Amarasi disebut sebagai Dapur-nya Kota Kupang karena lebih dari setengah hasil pertanian yang ada di pasar-pasar kota Kupang berasal dari Amarasi.


SEKILAS TENTANG  KERAJAAN AMARASI

Baun, sebagai pusat pemerintahan Kec. Amarasi Barat, dahulunya adalah merupakan Pusat Kerajaan Amarasi. Semua Raja-Raja Amarasi berasal dari Baun. sampai saat ini, Istana Raja Amarasi masih berdiri kokoh.
Menurut sejarah yang ada, keturunan orang Amarasi berasal dari wilayah Wehali di  Belu-Atambua, salah satu Putera Raja Wehali melakukan kesalahan dengan memecahkan mangkuk berharga milik keluarga  sehingga di usir dari kerajaannya sehingga bersama pengikut-pengikutnya melakukan perjalanan ke  utara Wehali yaitu Biboki Insana  dan kemudian meneruskannya  sampai ke wilayah Amarasi dan mendirikan Kerajaan Baru.
Setelah Jepang menyerah dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya Raja-Raja (Kepala Swapraja) seluruh keresidenan Timor dalam Konferensi Malino tanggal 18 Juli 1946 mendukung penggabungan keresidenan Timor, Flores, Sumba dan daerah taklukannya dengan Bali, Lombok dan pulau-pulau selatan daya menjadi suatu daerah otonom dalam lingkup Pemerintahan Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan wilayah Propinsi Sunda kecil.

Sebagai langkah lanjutan dari perjuangan untuk menentukan nasib diri sendiri dalam bidang pemerintahan, pada tanggal 21 Oktober 1946 Raja-Raja (Kepala Swapraja) seluruh keresidenan Timor mengadakan sidang di Kota Kefamenanu guna membentuk Timor Eiland Federatie (gabungan kerajaan afdelling Timor). Dalam sidang tersebut, H. A. Koroh (Raja Amarasi) dan A. Nisnoni (Raja Kupang) terpilih masing-masing sebagai ketua dan ketua muda Timor Eiland Federatie.
Ini membuktikan bahwa Amarasi memainkan peranan penting dalam perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan RI. Tidak heran bahwa saat ini Raja H.A Koroh  di usulkan menjadi Pahlawan Nasional untuk menghargai jasa-jasanya.
Raja Amarasi,Panglima Perang dan Pasukannya

Opsir Belanda,Raja Amarasi dan Fetor Amtiran

    
Ingin tau Lebih dalam tentang Kerajaan Amarasi, silahkan  BACA DISINI

Mohon di klik salah satu iklan di blog ini sebagai donasi untuk pengembangan blog ini.
Terima kasih!!

Klik gambar profil penulis

Klik gambar profil penulis
Meidelzed Adolof Amtiran

Popular Posts